Jakarta, Beritasatu.com - Demi membantu para seniman pertunjukan yang terdampak pandemi Covid-19, Mitra Seni Indonesia (MSI) kembali mempersembahkan pergelaran amal ludruk 2020 yang akan tayang kanak YouTube pada 30 Agustus 2020 pukul 19.00 WIB dan di TVRI pada 31 Agustus 2020 pukul 21.30 WIB.
Pergelaran ludruk bertajuk Dukun Tiban akan menampilkan kisah kehidupan yang terjadi di masyarakat pada saat Pandemi Covid 19 ini. Ketua Dewan Pembina MSI, Sri Harmoko, kepada Suara Pembaruan, Jumat (28/8/2020) menyampaikan selama 6 bulan eksistensi pekerja seni, khususnya di panggung seni tradisi mati suri.
"Kami tergugah untuk menggerakkan kembali seni pertunjukan melalui pergelaran amal. Penonton dapat menonton dari rumah bersama keluarga sambil beramal,” kata Sri Harmoko.
Pergelaran ludruk nantinya dikemas kekinian dan melibatkan generasi muda. Pergelaran dibuka oleh tarian Remo yang dikolaborasikan dengan flash mob dari Komunitas Seni Pada Mara. Uniknya dalam kolaborasi ini juga diperdengarkan iringan gamelan, sebagai penanda musik tradisional.
Sementara itu upaya yang dilakukan MSI pun mendapat sambutan hangat dari anggota Dewan Kehormatan MSI, Mufidah Jusuf Kalla. Selain memberikan manfaat ekonomi bagi pekerja seni yang terdampak, pergelaran dinilai dapat membangkitkan kembali semangat berkesenian para seniman di masa sulit ini.
"Saya mengajak segenap masyarakat Indonesia untuk menonton ludruk sambil beramal,” kata Mufidah dilansir dari siaran pers, Jumat (28/8/2020).
Sementara ketua panitia pergelaran amal ludruk MSI, Hesti I Kresnarini, menyampaikan tema yang diangkat yakni “Cinta Ludruk Indonesia, Bangga Karya Anak Bangsa”. Tema ini sejalan dengan gerakan Bangga Buatan Indonesia.
Lewat pergelaran ludruk ini MSI juga mengajak masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda untuk lebih cinta, bangga dan peduli terhadap seni budaya Indonesia, khususnya seni ludruk. Diketahui ludruk adalah pertunjukan seni rakyat dari Jawa Timur.
"Harapan kami ada komunitas seni lain yang akan berbuat yang sama dengan MSI untuk menggerakkan seni pertunjukan yang terdampak Covid-19,” kata Hesti.
https://www.beritasatu.com/hiburan/670545/dukun-tiban-fakta-kehidupan-seniman-di-kala-pandemi