Kepedulian Mitra Seni Indonesia pada pengembangan seni budaya Indonesia dibuktikan kembali dengan dukungannya pada Segitiga Art Community yang menyelenggarakan Pameran Seni Rupa di Balai Budaya Jakarta. Semua ini tentu dalam rangka mengangkat karya pelukis Indonesia. Pameran kali ini ini menggelar 45 lukisan karya Para Pelukis berbagai daerah di Indonesia, diantaranya 5 Pelukis dari Mitra Seni Indonesi. Pameran dengan tema “Bahasa Rupa” tersebut dibuka Ketua Umum Mitra Seni Indonesia, Sari Ramdani Basri Sabtu (18/2/2003)
Ketua Umum Mitra Seni Indonesia (MSI) Sari Ramdani Basri, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang tinggi serta dukungannya kepada Segitiga Art Community yang telah mengajak para Pelukis memamerkan hasil karyanya. Segitiga Art Community merupakan komunitas seni yang bergerak dalam pelestarian seni dan budaya sekaligus wadah bagi penggiat seni rupa berupaya mendorong para perupa/pelukis untuk berkreatifitas dan berkarya.
Di sisi lain menurut Sari Ramdani, kegiatan ini juga dapat memberikan dampak ekonomi, sebagai salah satu pendorong sub sektor ekonomi kreatif di Indonesia, dengan menghasilkan berbagai bentuk karya lukisan. Lebih lanjut Ketua Umum MSI Sari Ramdani menjelaskan tema yang diangkat oleh Segitiga Art Community kali ini yaitu “BAHASA RUPA” sangatlah sesuai dengan arti yang dituangkan yaitu sebagai model Komunikasi Visual. Dimulai dari pemilihan tempat Pameran yaitu di Balai Budaya hingga karya-karya yang dipamerkan, seluruhnya merupakan satu kesatuan. Gedung Balai Budaya yang berdiri pada tahun 1957 ini, diperuntukan bagi penyelenggaraan kegiatan kebudayaan, seni dan aktivitas lainnya yaitu tempat pertemuan antar seniman yang sudah hampir dilupakan. Disini pula diantaranya, karya-karya seniman Affandi, Sudjoyono, Moctar Lubis , Taufik Ismail pernah dipamerkan, malah Pelukis Nashar juga pernah bermukim disini. Segitiga Art Community sebagai penyelenggara mencoba untuk menghidupkan kembali aktifitas seni di gedung prestigius ini.
Menurut Ketua Umum Sari Ramdani, Mitra Seni Indonesia, sebagai wadah pencinta, penggerak, pemerhati dan pelaku seni di Indonesia melalui Program-program Residensi bagi seniman diantaranya kelompok Pelukis Jelekong di Jawa Barat yaitu dengan memberikan kesempatan kepada para Seniman Lukis desa Jelekong selama 3 bulan mendapatkan tambahan ilmu serta bimbingan guna memperdalam seni rupa kontemporer dari Seniman Maestro Sunaryo pada tahun 2017. Hal ini telah membuahkan hasil dengan tumbuhnya pelukis-pelukis baru di Desa tersebut dan telah membantu membangkitkan sektor ekonomi lainnya, seperti seni pertunjukan daerah, kuliner, dan lainnya. Bahkan menurut Sari Ramdani desa tersebut saat ini, sebelum masa Pandemi dan melalui sosmed dari pelaku-pelaku seni nya banyak mendatangkan turis domestik maupun asing, yang singgah disana untuk belajar melukis.
Dikemukakannya, beberapa dari Pelukis Jelekong yang ikut dalam program residensi tersebut berhasil mengembangkan diri dengan melahirkan karya-karya spektakuler, kreatif dan bahkan mendapat penghargaan. Ketua Umum Mitra Seni Indonesia Sari Ramdani berharap melalui kegiatan bersama dan inovatif antar perkumpulan sejenis akan mendorong pengembangan seni budaya dan mampu memberikan dampak positif melalui sub sektor ekonomi kreatif. Sari Ramdani berharap, Segitiga Art Community dapat terus aktif berkegiatan sebagai wadah para pekerja seni, perupa, pelukis untuk bersilaturahmi dalam bentuk pameran, diskusi, sarasehan dan aktifitas seni bersama dalam rangka lestari dan kembangkan karya-karya Indonesia hingga mancanegara.
Ketua Panitia Penyelenggara Pameran Seni Rupa Segitiga Art Community, Muhammad Fathoni Widodo, menyampaikan bahwa Pameran Lukisan yang diikuti puluhan Pelukis dari berbagai daerah di Indonesia diantaranya Manado, Yogyakarta, Bondowoso, Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi serta pelukis Mitra Seni Indonesia ini menggelar berbagai karya menarik diantaranya : Biji Kopi Dunia merupakan lukisan acrylic karya pelukis Ahmad Ridwan Tanjung; The Virgin karya Beda Sudirman pelukis Yogyakarta yang menggunakan cat minyak, sementara Bina Novida dengan karyanya berjudul Hening melukis dengan menggunakan cat minyak; serta karya2 pelukis Mitra Seni Indonesia yang sangat menarik, antara lain Biru Indonesiaku karya Endang H Joenoes. Pameran ini akan berlangsung tanggal 18 Februari hingga 25 Februari mulai pukul 10.00 hingga pukul 20.00. Pameran Seni Rupa ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Bahasa Ibu Internasional yang jatuh pada 21 Februari, tambah Fathoni.
Kita semua berharap Pameran Seni Rupa Segitiga Art Community ini dapat mengangkat para Pelukis peserta Pameran tersebut untuk lebih dikenal dan dicintai masyarakat sebagai karya anak bangsa.